Senin, 14 April 2014

7 Kesalahan Fatal pada Desain Logo Usaha Kecil

Desain logo merupakan salah satu kunci sukses dari pengembangan bisnis anda. Selain berfungsi sebagai “identitas”, desain logo juga menjadi representasi dari profesionalisme dan nilai-nilai perusahaan.
Sayangnya, tidak semua perusahaan menyadari hal ini, terutama pebisnis pemula atau usaha kecil. Mereka seringkali menganggap bahwa di awal perjalanan bisnis mereka, desain logo hanya sekedar gambar. Anggapan yang salah ini berpotensi menghasilkan logo yang buruk dan apabila terus dipertahankan, dapat mengakibatkan hilangnya minat klien atau pelanggan potensial.
Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan oleh usaha kecil dalam mengembangkan desain logo perusahaan mereka.

1. Mengambil gambar dari Clip Art.
desain logo
Untuk menghemat pengeluaran, pilihan gambar untuk desain logo biasanya diambil secara acak dari internet atau menggunakan Clip Art. Kesalahan ini dapat mengakibatkan logo anda terkesan murah dan terlihat tidak profesional. Bahkan, kemungkinan terburuk dari logo anda adalah munculnya klaim hak cipta dari pemilik gambar atau elemen lain yang anda gunakan. Tentunya anda tidak ingin berurusan dengan hukum hanya karena salah memilih logo, bukan?

2. Menggunakan Huruf Rumit.
daycare

Selain gambar, sebuah logo juga menyertakan elemen Huruf di dalamnya. Keinginan untuk menuliskan nama perusahaan menggunakan font indah yang rumit merupakan salah satu kesalahan mendasar dari pemilik usaha kecil.
Padahal, pemilihan jenis huruf harus didasarkan pada produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan anda. Kesalahan dalam penggunaan huruf tidak hanya membuat logo anda menjadi tidak terbaca, tetapi juga dapat mengirim persepsi yang salah pada pelanggan.

3. Menggunakan foto atau grafik yang rumit.
illustrative-logos2

Terkadang, keinginan untuk menampilkan logo dengan gambar fantastis atau grafik yang terlihat rumit, membuat pemilik usaha kecil mengabaikan efek lanjutan dari pemilihan tersebut.
Mereka tidak menyadari bahwa penggunaan gambar atau grafik yang rumit dalam desain logo tersebut mungkin terlihat fantastis di internet, namun tidak cocok ketika diimplementasikan ke dalam media offline, seperti kop surat atau kartu nama.

4. Kombinasi warna.
FULL-COLOR-LOGO_full
Menggunakan huruf berwarna-warni mungkin menjadi trend di tahun 80-an. Tapi, di abad 21 ini, pemilihan huruf dengan warna-warni semacam itu justru dapat menimbulkan kesan informal atau kurang profesional. Setidaknya, kombinasi warna menggunakan 2-4 warna primer, seperti cyan, magenta, yellow, dan black. Penggunaan warna yang terlalu banyak juga akan membuat desain logo tampil terlalu rumit dan membuat proses pencetakan menjadi lebih sulit untuk menghasilkan warna yang sesuai dengan kehendak anda.

5. Slogan yang berlebihan.
Penggunaan slogan mungkin menjadi ide yang menarik dan kreatif. Namun, jika slogan tersebut tidak berhubungan dengan apa yang anda lakukan, hal itu malah akan menjadi bumerang bagi perusahaan anda sendiri. Perlu anda ingat bahwa kreatifitas dalam desain logo terbatas pada elemen grafis, tidak pesan.

6. Menggunakan bayangan atau efek khusus.
logo
Memiliki keinginan untuk tampil “WAH” menggunakan bayangan atau efek khusus sering dilakukan oleh pemilik usaha kecil dalam membuat logo perusahaan mereka. Namun, satu hal yang sering tidak disadari adalah akibat dari penggunaan efek-efek khusus tersebut, yaitu implementasi logo ke dalam media cetak dan bentuk hitam putih.

Sah-sah saja menggunakan bayangan atau efek khusus dalam desain logo. Tapi, jika berlebihan, efek ini justru akan menimbulkan kesan amatir.

7. Menambahkan teks yang tidak perlu.
Sebagai pemilik sebuah perusahaan, mungkin ada keinginan kuat untuk menunjukkan pada klien atau pelanggan mengenai status perusahaan, sehingga kata-kata PT atau Perusahaan Terbatas muncul di dalam desain logo. Sebenarnya, unsur-unsur semacam itu tidak diperlukan dalam sebuah desain logo. Namun, jika anda bersikeras dan beranggapan bahwa mencantumkan PT adalah hal penting untuk produk dan layanan yang anda berikan, maka dapat dipertimbangkan untuk menambahkan konsep ini dalam tagline atau slogan anda sebagai gantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar